Thursday, January 8, 2009

Kinerja Polri dimata Masyarakat

Era Reformasi ini kebebasan berpendapat di NKRI merupakan suatu hal yang logis ditemui, baik itu dengan orasi dijalan atau didepan istana Negara. Satu hal yang tampak baru-baru ini adalah Pencalonan anggota legislatif di MPR/DPR untuk memilih calon Presiden RI yang akan datang dalam Pemilu tahun 2009 ini.

Di satu sisi dalam menyambut Pemilu tahu 2009 ini instansi pemerintahan yang memiliki kesibukan dalam hal keamanan Negara adalah Kepolisian Republik Indonesia. Dengan melakukan berbagai kesibukan Pra Pemilu, persiapan dilakukan diberbagai aspek yaitu Personil maupun sarana dan prasarana yang mendukung kinerja mereka.

Berbicara tentang Kinerja, Mutu kinerja Polri sendiri memiliki berbagai penilaian Positif dan negatif dari masyarakat Indonesia. Karena baik buruk citra Polri tergantung dari masyarakat, apakah masyarakat bersikap apatis, reaktif, kritis atau juga puas atas kinerja Polri yang selama ini telah dilaksanakan. Tercorengnya citra Polri dimasyarakat disebabkan oleh oknum Polri yang melanggar aturan yang berlaku pada UU no. 2 tahun 2002 tentang Tugas Pokok Kepolisian Republik Indonesia, secara riil sebagai contoh umum yang pernah dipublikasikan oleh beberapa media Informasi di indonesia salah satunya salah sasaran penembakan dimana proyektif peluru yang ditembakkan oleh oknum polisi mengenai wanita hamil, adanya penyerangan di malam hari oleh beberapa oknum polisi terhadap mahasiswa yang berada didalam kampus ternama di Jakarta dan penerimaan suap yang dilakukan oknum polisi oleh pelanggar lalu lintas, dan masih banyak lagi yang tak mungkin dijelaskan semua disini.

Tak pelak masyarakat dapat menilai bagaimana kinerja Polri dimatanya, dilain sisi penilaian posisif yang paling tinggi adanya penindakan terhadap pelaku teroris DR. Azhari dkk oleh Polri dan berbagai pengungkapan kasus-kasus lainnya. Transparansi kinerja Polri sendiri dapat dilihat dijalan-jalan besar seperti pengaturan lalu lintas untuk menanggulangi kemacetan yang terjadi dijalan, itupun secara Garis Besarnya. Dikembalikan lagi semuanya dalam Kesadaran Hukum oleh masyarakat, apakah masyarakat sudah paham apa itu hukum ? “Hukum itu bersifat mengikat dan mutlak, apabila melanggar konsekuensinya sanksi”.

Realitas kinerja Polri membutuhkan adanya partisipasi masyarakat untuk membangun bersama sebuah lingkungan yang aman. Tuntutan Profesional, Proporsional, humanis merupakan wujud dari kinerja Polri dimata masyarakat. Pisahnya antara Polri dengan TNI suatu titik terang bahwa militerisme sudah ditinggalkan Polri, adaptasi pun segera dilaksanakan dengan proporsional tugas sebagai petugas penegak hukum dibidang Keamanan bukan Pertahanan. Dengan Moto tugas Polri yaitu Polisi sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayanan masyarakat, apakah bisa mewujudkannya ? atau hanya menjadi Asa Masyarakat saja ? Kritikan merupakan sebuah kunci kesuksesan untuk memperbaiki kesalahan yang ada dan Saran merupakan rencana kedepan untuk menjadi lebih baik dari yang sebelumnya serta Puas adalah nilai plus dari kinerja yang telah dilaksanakan. Masyarakat adalah Penilai Utama Kinerja Polri.

Kinerja sendiri berkaitan erat dengan manajemen, untuk instansi Polri memilki kinerja yang akan lebih baik atau menjadi yang terbaik untuk kedepannya. Masyarakat selalu menanti bukti nyatanya secepatnya.

Syukur Dan Ikhlas

Manusia sering sekali lupa diri apabila sudah berada dalam Puncak Kesuksesan dalam hidupnya, segala pemberian yang diberikan dari Tuhan terlupakan yang pada akhirnya sifat egoisme itu timbul dengan sendirinya. Apakah dia akan mengingat kembali tentang Doa dan Janji yang telah ia lakukan sebelum digapainya kesuksesan yang telah diraihnya kini, bukan hal yang tidak mungkin manusia sudah merada diatas puncak kesuksesan hidupnya akan lupa dengan masa-masa sulit yang ia alami.
Suatu Kunci dalam hidup ini untuk selalu menjaga stabilitas kesuksesan dalam hidup ini adalah Bersyukur dan Ikhlas, karena bersyukur manusia akan selalu mengingat apa saja yang telah diberikan oleh Tuhan kepadanya entah itu kekayaan yang bersifat Materi atau kekayaan yang bersifat batin. Jangan jadikan hidup ini menjadi "TERLAMBAT UNTUK BERSYUKUR", sebab mempertahankan sukses itu merupakan hal yang paling pelik untuk dilakukan dalam hidup seseorang. Ruang lingkup Bersyukur itu sangatlah luas manfaatnya, khususnya untuk dirinya sendiri karena orang lain hanya bisa menilai, entah itu sebuah kritikan, pujian ataupun berbagai hal yang tidak diketahui oleh dirinya.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah Ikhlas, karena ikhlas itu memberikan manfaat yang sangatlah berguna yaitu suatu kesabaran yang luar biasa. Bukan hal yang tidak mungkin seseorang yang sudah berada diatas/puncak kesuksesannya akan jatuh tanpa disadarinya, keikhlasan merupakan obat dari keterpurukan seseorang untuk menghadapi segala ujian hidup dan menjauhkan diri dari segala sifat negatif setelah mengalami keterpurukan hidup. Segala cobaan-cobaan yang datang merupakan suatu wujud untuk menguji keikhlasan seseorang, dengan lapang dada dan tersenyum akan memberikan suatu jalan terbaik untuk menyelesaikan cobaan yang dihadapinya.
Manusia didunia diciptakan untuk hidup dan ibadah, hal ini saya selalu penulis ingin mengajak para pembaca mengingat rasa syukur dan ikhlas sebelum terlambat, dan tak lupa dua hal tersebut memiliki pengiring yaitu ibadah, doa dan usaha yang keras karena kesuksesan bukanlah hal yang tidak mungkin untuk digapai semua orang. Satu kepercayaan akan memberikan sebuah motivasi dalam hidupnya untuk menggapainya.